Selasa, 30 Juli 2019

Belakangan ini kualitas udara di Jakarta cukup memprihatinkan dan berada di kondisi yang sangat tidak baik terutama bagi kesehatan.
Polusi udara tampak terlihat dan cukup dirasakan oleh banyak masyarakat terutama ketika berada di luar ruangan.
Memang polusi udara sendiri sudah menjadi masalah yang sering terjadi di negara berkembang.


Masalah pencemaran atau polusi udara terutama di kota besar seperti Jakarta sendiri terjadi akibat beberapa faktor penyebab.
Salah satu faktornya adalah penggunaan kendaraan pribadi yang terlalu banyak dan kombinasi partikel kecil antara bahan kimia hidrokarbon dan nitrogen dioksida (NO2) yang dihasilkan kendaraan bermotor membentuk campuran yang merusak dan secara signifikan dapat membahayakan kesehatan.


Selain itu, konsumsi batu bara dan minyak yang secara terus menerus mengalami peningkatan mungkin saja menjadi faktor lain tercemarnya udara.
Seperti yang terjadi di Cina saat ini, melalui penerapan kebijakan yang ketat, pemangkasan konsumsi batu bara yang terjadi di tahun 2013 lalu membuat tingkat polusi udara turun lebih dari 40%.


Berdasarkan data dari Air Visual yang dirilis oleh Greenpeace Indonesia, polusi udara di Jakarta tahun 2018 lalu menempati posisi pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di Asia Tenggara.

Melalui acuan pengukuran udara Particulate Matter (PM) 2.5, konsentrasi rata-rata tahunan di Jakarta mencapai 45,3 µg/m3 dan ini sudah melebihi batas aman tahunan yang dikeluarkan WHO yakni 10 µg/m3 sebanyak empat kali lipat.
Selain itu, batas aman tahunan yang telah ditetapkan menurut standar nasional sendiri adalah 15 µg/m3.


Pertanyaan lain muncul, apakah asap rokok juga mempengaruhi polusi udara saat ini?
Tentu saja, asap rokok memberikan pengaruh terhadap kualitas udara, tetapi hal tersebut hanyalah satu dari sekian banyak penyebab polusi udara dan tidak terlalu berdampak besar bagi polusi udara secara keseluruhan.


Walaupun begitu, di Singapura sendiri telah diterapkan kawasan bebas asap rokok di sejumlah tempat karena bahayaasap rokok dikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan kualitas udara di sekitar.
Dalam jangka panjang, paparan asap rokok memang dapat menjadi salah satu penyebab kanker yang diakibatkan kandungan bahan kimia pada rokok seperti nitrosamin.


Apa bahayanya polusi udara bagi kesehatan?
Tingginya tingkat polusi udara memiliki dampak bagi kesehatan dan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, di antaranya:

Masalah kesehatan kulit
Polusi udara pun dapat berdampak pada kesehatan kulit karena dapat menyebabkan kerusakan kulit dan meningkatkan peradangan kulit yang dapat membuat kulit terlihat lebih kusam dan memiliki kerutan.
Penggunaan tabir surya sangat disarankan karena dapat membantu mengurangi kerusakan yang timbul akibat sinar UVA dan UVB matahari.


Psikosis
Polusi udara mungkin menjadi salah satu penyebab peningkatan terjadinya psikosis atau gangguan mental lainnya karena paparan polusi yang ada dapat mengakibatkan peradangan dan kerusakan pada otak yang cenderung terjadi pada anak-anak dan remaja.
Psikosis sendiri merupakan penyakit yang berhubungan dengan kondisi psikologis seseorang di mana mereka mengalami gangguan seperti delusi atau halusinasi.


Asma atau masalah pernapasan lainnya
Polusi udara diduga dapat menyebabkan timbulnya gangguan pernapasan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pneumonia, kanker paru-paru, jantung koroner, serta asma. Asma sendiri merupakan penyakit kronis yang mengganggu bagian pernapasan dan dapat terjadi ketika saluran udara pada paru-paru mengalami peradangan, penyempitan, ataupun pembengkakan.

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya polusi udara?
Mengatasi permasalahan polusi udara harus dilakukan bersama-sama, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah terkait, tetapi juga masyarakat secara umum. Hal-hal yang dapat dilakukan meliputi:


  • Kurangi pemakaian plastik, kardus, styrofoam, dan aluminium
  • Melakukan penghijauan di sekitar rumah
  • Mengganti sarana transportasi dengan menggunakan kendaraan umum
  • Mengurangi konsumsi rokok
  • Melakukan perjalanan singkat dengan bersepeda atau berjalan kaki
  • Tidak melakukan pembakaran sampah

Pemerintah atau lembaga terkait pun dapat memberikan aturan dan larangan yang jelas untuk mencegah terjadinya polusi udara yang lebih parah lagi, seperti menetapkan aturan produksi pada industri atau pabrik tertentu, mencegah terjadinya kebakaran hutan, serta menyiapkan sarana transportasi umum yang ramah lingkungan.

Bagaimana cara mengatasi bahaya polusi udara terhadap kesehatan?
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi bahaya polusi udara di antaranya:


  • Mengurangi aktivitas di luar ruangan
  • Hindari makanan mentah dan konsumsilah makanan dan minuman yang telah mengalami proses pemasakan
  • Menggunakan masker pada wajah agar terhindar dari paparan debu secara langsung

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Artikel Kesehatan - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -